Rabu, 14 November 2012

LEMBARAN BARU DI TAHUN BARU........ SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH 1434

Tak peduli seberapa pahitnya kehidupan kita dimasa lalu. Kita bisa memulainya lagi dengan HARI INI. Karena hari ini adalah LEMBARAN BARU.

Orang yang HEBAT bukanlah orang yang sukses dalam segala hal, tapi mereka yang mampu mengoptimalkan hari ini dengan apa yang ada ditangannya dan SELALU MENGUCAP SYUKUR.

Ketika kerja kita tidak dihargai, saat itulah kita belajar tentang KETULUSAN.



Ketika usaha kita dinilai tidak penting, saat itulah kita belajar tentang KEIKHLASAN.

Ketika hati kita terluka sangat dalam, saat itulah kita belajar tentang MEMA'AFKAN.

Ketika kita harus lelah dan kecewa, saat itulah kita belajar tentang KESUNGGUHAN.

Ketika kita merasa sepi dan sendiri, saat itulah kita belajar tentang KETANGGUHAN.

Ketika kita harus membayar biaya yg sebenarnya tidak perlu kita tanggung, saat itulah kita sedang belajar tentang BERMURAH HATI.

Tetaplah sabar .. Teruslah bersemangat ..!! Selalulah tersenyum..!
Teruslah belajar dari pengalaman, karena kita sedang menimba ILMU KEHIDUPAN..!

ALLAH Subhanallahu wa ta’ala menaruh kita ditempat kita sekarang ini bukan karena Kebetulan ..!! Akan tetapi DIA punya maksud yang TERINDAH untuk kita ...

Aku minta kepada Allah setangkai bunga segar, Allah memberiku kaktus berduri...

Aku minta kepada Allah hewan mungil nan cantik, Allah memberiku ulat berbulu...

Aku sedih, kecewa dan bertanya tanya Betapa tidak adilnya Allah kepadaku...

Namun seiring dengan berjalannya waktu Kaktus itu berbunga indah bahkan sangat indah Dan ulat berbulu itu tumbuh dan berubah, menjadi kupu kupu yang amat cantik...

Inilah jalan Allah Semua indah pada waktunya Allah tidak memberi apa yang kita inginkan, Tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan... Subhanallah...

 "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu ; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui...???"


Semarang, 1 Muharam 1434/15 November 2012

Rabu, 07 Maret 2012

KISAH SI TEMPAYAN RETAK


Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar 
Masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya. 
Satu dari tempayan itu retak, Sedangkan tempayan satunya lagi tidak. 
Jika tempayan yang tidak retak itu selalu membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari  mata air ke rumah majikannya.

 Tempayan itu hanya dapat air setengah penuh, selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. 
Si tukang air hanya dapat membawa Satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. 
Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, 
Karena dapat menunaikan  tugasnya dengan sempurna. 
Namun si tempayan retak yang malang itu  merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya 
Dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya 
Dapat diberikannnya. 
  
Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, 
"Saya sungguh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu." 
"Kenapa?" tanya si tukang air, "Kenapa kamu merasa malu?" 
"Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air dari yang seharusnya 
dapat saya bawa karena adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor 
sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. 
Karena cacadku itu, saya telah membuatmu rugi." Kata tempayan itu. 
Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia berkata, 
"Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah 
di sepanjang jalan." 
 
Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan 
Dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang  sisi jalan, 
Dan itu membuatnya sedikit terhibur. 
 
Namun pada akhir perjalanannya, Ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor, 
dan kembali tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air atas kegagalannya.
Si tukang air berkata kepada tempayan itu, "Apakah kamu memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu, tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan yang lain yang tidak retak itu 
Itu karena aku selalu menyadari akan cacadmu.
Dan aku memanfaatkannya. 
Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu, 
Dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. 
Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. 
Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang. "


Setiap dari kita memiliki 
Cacad dan kekurangan kita sendiri. 
Kita semua adalah tempayan retak. 
Namun jika kita mau, 
Tuhan akan menggunakan kekurangan kita 
Untuk menghias-Nya. 
Di mata Tuhan yang bijaksana, 
Tak ada yang terbuang percuma. 
Jangan takut akan kekuranganmu. 
Kenalilah kelemahanmu dan kamu pun 
Dapat menjadi sarana keindahan Tuhan. 
Ketahuilah, didalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita.



Sumber : email dari teman .......